Seperti yang dikutip dari Helath, perawatan kecantikan untuk miss V sekarang ini tidak hanya merupakan trimming dan waxing saja. Banyak perawatan lain yang belum tentu baik untuk area sensitif wanita. Berikut empat perawatan untuk miss V serta penjelasan apakah perawatan tersebut aman atau tidak.
1. Dyeing dan coloring
Ini merupakan perawatan pewarnaan pada rambut pubic. Biasanya ini dilakukan jika Anda ingin memiliki warna rambut pubic yang sama dengan warna rambut lainnya atau permintaan sang suami. Apakah pewarnaan rambut pubic aman? Menurut Libby Edwards, MD, Ketua dermatology di Carolinas Medical Center, kulit yang berada pada kemaluan Anda jauh lebih mudah iritasi daripada kulit kepala.
“Apakah itu berarti Anda tidak bisa mewarnai rambut pubic? itu pilihan pribadi. Tapi yang akan saya lakukan pertama adalah mencoba pewarna rambut tersebut di area lain kulit saya, seperti kulit ketiak yang sama sensitif seperti kulit vagina,” jelas Edwards.
2. Bleaching
Perawatan kecantikan yang menggunakan bahan kimia untuk memutihkan warna rambut pubic Anda. Apakah belaching aman? Walaupun menggunakan bleaching khusus area sensitif, tetapi semua jenis kimia bleaching dapat menyebabkan iritasi, lecet bahkan luka bakar.
“Kebanyakan wanita tidak mengalami hal yang serius, tapi mengingat risiko dan tujuannya, saya pikir bleaching adalah ide yang cukup bodoh,” ujar dr Edwards.
3. Brazilian Wax
Perawatan mencabut seluruh rambut pubic dengan menggunakan wax atau lilin panas. Apakah brazilian wax aman? Bagi kebanyakan orang, ada baiknya memberi perlindungan pada miss V dengan tetap menumbuhkan rambut pubic, ujar dr Gunter. Selain itu waxing juga bisa menimbulkan iritasi, sobeknya kulit halus, merah-merah bahkan infeksi. Salon yang tidak higienis dapat meningkatkan potensi masalah lain, menurut Reny Ryan, penulis buku Confessions of a Brazilian Bikini Waxer.
4. Feminine genital cosmetic surgery
Pembedahan alat kelamin wanita, seperti memperpendek dan membentuk kembali libia, pengetatan miss V. Apakah ini aman? Setiap operasi memiliki risikok dan operasi ini memiliki risiko yang signifikan seperti bekas luka, cacat permanen dan kerusakan syaraf yang mneyakitkan.
“Bagi wanita yang memiliki labia besar sehingga sulit melakukan aktivitas dasar seperti naik sepeda atau bercinta tanpa rasa sakit, mungkin operasi libia layak dipertimbangkan. Tapi terlepas dari masalah medis, lebih baik belajar mencintai labia Anda sebagaimana semestinya,” ujar Lissa Rankin, MD, penulis ‘What’s Up Down There? Questions You’d Only Ask Your Gynecologist If She Was Your Best Friend’.
Sumber : http://modelindo.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar