Sebanyak 56 persen perempuan, paling khawatir ketika rambut mereka mengalami kerontokan. |
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Unilever, terlihat bahwa perawatan yang dilakukan kaum perempuan terhadap rambutnya ternyata masih belum maksimal. Hal ini disebabkan, perempuan melakukan perawatan rambut yang kurang tepat.
"Karena, mau tak mau lingkungan sekitar akan sangat memengaruhi kondisi rambut, misalnya polusi dan gaya hidup.
Oleh sebab itu, rambut butuh perawatan ekstra lebih dari sekadar dicuci saja," beber Hernie Raharja, Hair Care Marketing Director Unilever Indonesia saat diskusi tentang rambut di St. Regis Resort and Spa, Bali.
Ia menambahkan, dari penelitian itu juga terlihat, 8 dari 10 perempuan tidak sadar bahwa rambut mereka rusak. Padahal, ada beberapa masalah rambut dan kulit kepala yang lazim dialami perempuan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia:
1. Rambut rontok
Pada dasarnya rambut rontok merupakan hal yang wajar, karena setiap hari rambut memang akan mengalami kerontokan, dan diganti dengan pertumbuhan rambut yang baru dan lebih sehat. Rambut rontok ini dikatakan wajar apabila rontoknya kurang dari 100 helai per hari.
"Penyebab terbesar masalah kerontokan rambut adalah karena stres," ujar Hernie. Tingkat stres yang tinggi dapat mengganggu metabolisme hormon, sehingga berpengaruh pada kerontokan rambut yang hebat. Namun, biasanya setelah stres mereda, kerontokan rambut juga akan berkurang. Masalah kerontokan rambut ini dialami oleh sekitar 56 persen responden perempuan yang disurvei.
2. Ketombe
Ketombe sebenarnya merupakan sel-sel epidermis kulit kepala yang sudah mati dan mengelupas. Pada kondisi kulit kepala yang normal dan sehat, pengelupasan kulit kepala biasanya berlangsung sebulan sekali, dan akan hilang ketika rambut dicuci. Namun, pada kondisi kulit kepala yang tidak sehat atau kotor, pengelupasan ini akan berlangsung lebih cepat, yaitu setiap dua minggu sekali. Pengelupasan yang berlebihan akan membuat sel-sel kulit kepala yang mati menumpuk dalam jumlah yang besar, sehingga tampak mengotori rambut dalam bentuk serpihan kecil yang menempel di kulit.
Kondisi ini akan diperparah dengan proses menggaruk, karena tumpukan sel kulit mati ini akan terlepas dan menempel di rambut. Selain itu, proses menggaruk ini akan membuat luka pada kulit kepala sehingga memungkinkan terjadi iritasi. Nah, ketombe terjadi akibat kulit kepala tidak terjaga kebersihannya.
"Untuk mencegah terjadinya ketombe, sebaiknya jaga kebersihan kulit kepala Anda," bebernya., sambil menambahkan bahwa masalah ketombe dialami oleh sekitar 55 persen perempuan.
3. Gatal
Kulit kepala yang gatal memang sangat mengganggu aktivitas, karena membuat kita sering menggaruknya, sehingga memungkinkan terjadinya luka dan iritasi. Kulit kepala yang gatal ini disebabkan oleh kulit kepala yang kotor. Biasanya gatal merupakan tanda-tanda awal untuk serangan ketombe. Masalah gatal pada kulit kepala ini membuat sekitar 54 persen perempuan menjadi khawatir.
4. Cepat kotor
Polusi asap kendaraan, dan asap rokok yang cukup tinggi di kota-kota besar, membuat banyak perempuan merasa rambut mereka menjadi lebih cepat kotor dan berbau. Hal ini akan membuat mereka harus lebih sering mencuci rambut, agar tetap kering (tidak bercampur keringat) dan tidak berbau. Masalah rambut yang cepat kotor ini dialami oleh sekitar 41 persen perempuan.
5. Rambut kusam
Rambut hitam, lembut, dan bersinar, merupakan salah satu impian setiap perempuan. Namun, ketika hidup di kota besar, polusi, dan paparan sinar matahari yang terlalu kuat dan sering, bisa membuat rambut berubah warna menjadi sedikit kemerahan dan kering. Perubahan warna ini juga akan mengakibatkan rambut menjadi kusam dan tidak bercahaya. Perawatan rambut yang tepat sebelum dan sesudah terpapar cahaya matahari akan membantu memperbaiki dan menambah kilau cahaya rambut Anda.
Sumber : http://kompas.com