Minuman bersoda, jus buah atau energy drink  digemari hampir setiap  orang. Karena rasanya manis, segar dan bisa menghilangkan dahaga.  Dibalik rasa enaknya ternyata minuman ini bisa   meningkatkan risiko  diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi. 
Saat udara panas, segelas air soda dingin atau minuman manis lainnya  pastilah menjadi pelepas dahaga yang dicari. Namun, mulai sekarang  berhati-hatilah dengan minuman bersoda ini. Sebab, tidak hanya memicu  naiknya kadar gula dalam darah tetapi juga bisa meningkatkan tekanan  darah.
Menurut para ahli seperti dikutip BBC, mengkonsumsi minuman manis  terlalu banyak dapat berakibat naiknya resiko terkena diabetes, dan  penyakit jantung. Tekanan darah tinggi pun beresiko naik secara bertahap  untuk setiap minuman manis yang diminum tiap hari.
Fruktosa yang terdapat pada soda, minuman pembangkit energi (energy  drink) dan minuman buah yang diberi gula, dapat memicu tekanan darah  tinggi. Selain itu, para peneliti juga menemukan hubungan antara  konsumsi fruktosa dengan obesitas.
Mengkonsumsi minuman manis per hari, rata – rata memiliki tekanan  darah tinggi sistolik sebanyak 1,6 mm Hg dan tekanan darah tinggi  diastolic sebanyak 0,8 mm Hg. Biasanya penikmat minuman manis, indentik  dengan pola makan yang kurang sehat sehingga beresiko terhadap obesitas.
Penelitian yang dilansir jurnal Hypertension di Inggris dan Amerika,  melibatkan 2.500 orang dewasa dengan usia 40 – 49 tahun, yang tidak  memiliki riwayat penyakit darah tinggi. Jumlah asupan fruktosa para  responden diteliti. Mereka yang minum minuman berkarbonasi 355 ml per  hari, tekanan darahnya naik.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa yang  tinggi atau lebih dari satu porsi minuman per harinya, dapat  meningkatkan tekanan darah. Hal itu terjadi pada orang-orang yang tidak  memiliki riwayat darah tinggi
Dengan begitu The American Heart Association, menyatakan bahwa setiap orang tidak boleh minum soft drink  lebih dari 355 ml per minggu. Konsumsi minuman jenis ini harus segera  dikurangi karena dapat membuat tubuh gemuk, yang beresiko terkenanya  tekanan darah.
Namun, The British Heart Foundation, mengatakan dibutuhkan  penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh apa pembatasan konsumsi  fruktosa berpengaruh pada penurunan tekanan darah. Hal itu untuk  mengetahui apakah mengurangi konsumsi fruktosa bisa berefek pada  penurunan tekanan darah secara signifikan.
Oleh karena itu kita perlu berhati-hati dan cermat dalam memilih  minuman bersoda. Baik sebagai bentuk energy drink atau minuman soda  biasa. Karena  resiko tekanan darah tinggi dan  penyakit jantung dan  stroke setiap saat mengintai.
Sumber : http://modelindo.wordpress.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar